Atlet Bulu Tangkis Ganda Putri Indonesia Greysia Poli

Siapa sih yang tidak kenal dengan Greycia Polii ?, Pemain ganda putri yang mengharumkan nama INDONESIA di dalam dunia bulu tangkis.

Greycia Polii lahir di Jakarta, 11 Agustus 1987, ia merupakan anak ke-3 dari lima bersaudara greysia polli tumbuh besar di Jakarta kemudian pindah ke Manado ia mulau menyukai bulu tangkis akibat pengaruh kakaknya dan juga dari mantan atlet bulu tangkis nasional Indonesia yaitu Deyana Lomban, dengan bakat yang di kuasi oleh greysia polli ia dan ibunya pindah ke Jakarta untuk memperoleh training dan harapan dalam bermain bulu tangkis yang lebih baik.

Greysia polii mulai bergabung dengan PB Jaya Raya Jakarta pada tahun 1995 pada saat itu ia sangat mengidolakan atlet putri yang menjuari piala Uber Cup 1998 dan Zhang Ning tunggal putri dari negara tirai bamboo yaitu China.

Pada saat greysia polii menjadi anggota Club, seorang Retno Koestijah menyadari bahwa greysia yang dimana pada saat itu baru berusia 14 tahun sudah menguasai bakat untuk menjadi atlet ganda. Kemudia Retno memidahkan greysia ke kelompok ganda. Pada saat itu dengan di pindahkan ke dalam kelompok ganda benar benar membuahkan hasil yang sangat baik pada tahun 2003 Greysia polii bergabung ke Team nasional bulu tangkis.

Pada tahun 2003 hingga 2005 di awal karier dan gelar kejuaraan Nasional seorang greysia polii dimana ia di pasangkan dengan Heni Budiman dan berhasil tahap semifinal pada tournament Malaysia Satellite pada tahun 2003, ia juga berhasil memenangkan gelar kejuaraan bulu tangkis Nasional Bersama patner Heni. Mereka berhasil mengalahkan pasangan daro Kalimantan Timur yaitu Indarti Issolina dan Angeline De Pauw dengan point 8-15, 15-8, dan 15-7.

Pada tahun 2004, Greysia Polii mendapatkan kesempatan untuk membantu tim nasional junior Indonesia mendapatkan mendali perunggu dalam kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia dan beregu campuran dalam kejuaraan Dunia Junior. Greysia polii juga mendapatkan mendali perak pada nomor ganda campur yang pada saat itu berpasangan dengan Muhammad Rijal dan perunggu pada nomor putri Bersama Heni Budiman dan memulai debut bersama team nasional di piala Uber Cup 2004, pada saat itu team mereka berhasil mencapai tahap perempatan final.

Tahun 2006 greysia polii memulai musim di pertandingan All England. Ia yang saat itu berpasangan dengan Jo Novita namun saying mereka harus menerima kekalahan saat melawan pemain dari negara Tiongkok Yang Wei dan Zhang Jiewen. Pada bulan Mei Greysia dan pasangannya Jo Novita kembali memenangkan gelar Grand Prix Dunia IBF pertamanya pada ajang Filipina Open. Pada ajang tersebut ia berhasil mengalahkan musuh senegaranya, Endang Nursugianti dana Rani Mundiasti dengan kemenangan 2 (dua) game berturut dengan point 21-16 dan 21-13. Greysia Polii juga bertanding bersama Muhammad Rijal namun saying mereka harus menelan kekalahan saat melawan pemain dari Negara Gajah yaitu Thailand, Sudjek Prapakamol dam Saralee Thungthongkam dalam ajang Indonesia Open  yang diselengarakan di Surabaya Indonesia.

Pada bulan Juli dalam tur Asia Timur yang di gelar hingga bulan Agustus, pencapain yang tertinggi yang di peroleh greysia polii adalah menjadi finalist dalam ajang Korea Open  pada saat itu dia berpasangan dengan Jo Novianto dikalahkan oleh pemain Tiongkok Yang Wei dan Zhang Jiewen  dengan score 10-21 dan 11-21.

Pada tahun 2007 di bulan Agustus greysia polii bertanding dalam Kejuaraan Dunia BWF (Badminton World Federation) dalam nomor ganda putri dan campuran. Pada babak kedua greysia terpaksa berhenti di dalam tengah pertandingan di karenakan cedera pada ligament lutut kanannya. Oktober hingga November adalah babak semifinal dalam pertandingan Prancis Open greysia bersama pasangannya pada saat itu masih Jo Novita berhasil merengut Kejuraan Nasional Bulu Tangkis yang digelar di Solo Indonesia.

Tahun 2009 greysia polii kembali berfokus dengan ganda putri pasangan barunya yaitu Nitya Krishinda Maheswari. Namun sayangnya mereka harus gugur pada babak awal kejuaraan All England dan Swiss Open, setelah dari itu kedua pasangan ini berhasil mengalakan pasangan peringkat pertama dunia pada saat itu adalah Chen Eei Hui dan Wong Pei Tty dari Negara tetangga Malaysia di perempatan final, kemudian pasangan dari Negara Denmark Lena Frier Kristiansen dan Kamilla Rytter Juhl dibabak semifinal. Pada tahun yang sama 2009 di bulan Mei greysia polii bergabung  dalam team Indonesia yang meyelesaikan kompetensi Piala Sudirman di Guangzhou.

Pada bulan Januari 2010, greysia polii meraih dua gelar sekaligus dalam kejuaraan Bulu Tangkis 2009, ia memenangi nomor ganda putri bersama Meiliana Jauhari dan ganda campuran bersama Tonrowi Ahmad sebagai pasangan baru.

Tahun 2017, Greysia polii dipasangkan dengan Apriyani Rahayu memiliki 10 prestasi Dunia pada saat mereka berdua di pasangkan. Belum lama dipasangkan greysia dan apri mampu merebut juara France Open  pada tahun 2017 dan mereka diberikan  gelar The Super Series, 2018 greysia polii dan Apri Rahayu tercatat sebagai juara runner up di Indonesia Masters  HSBC WTS 500, tahun 2018 yang sama mereka mendapatakan juara di India Open  dan membawa pulang mendali Emas untuk Negara tercinta Indonesia, di Thailand Open HSBC WTS 500 Greysia dan Apri kembali jauara usai kalahkan ganda putri dari Negara Jepang Juara Olimpiade Rio 2016 yaitu Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi, dalam ajang Asia games 2018 berhasil meraih mendali perunggu, semifinal BWF (Badminton World Federation) berhasil membawa pulang mendali perunggu dalam kejuaraan yang berlangsung di Basel Swiss, tahun 2019 Greysia polii dan Apriyani Rahayu mendapatkan mendali Emas usai berlaga dengan wakil Negara Thailand Chaladchalam dan Phataimas Muenwong, tahun 2020 mereka merebut kembali juara Spain Masters 2020 setelah mengalahkan kakak berak team dari Negara Bulgaria Gabriela Stoeva dan Stefani Stoeva, tahun 2021 kembali membanggakan tanah air Indonesia dengan membawa pulang mendali Emas di Thailand Open, dalam ajang Tokyo 2020 yang dimana pada saat itu ditunda karena kasus Covid-19 Greysia polii dan Apriyani Rahayu membuat sejara bulu tangkis ganda putri Indonesia yang pada saat itu melawan pemain dari Negara China, mereka membuat semua atlet bulu tangkis seketika menangis terharu dan senang karena bias meregut mendali Emas dan berhasil membuat lagu “Indonesia Raya” dikumandangkan di Olimpiade Tokyo 2020.

Namun sayangnya kini Greysia polii mengumumkan bahwa dia akan mengantung raket pada tangal 12 Juni 2022 pada acara Indonesia Open 2022, ini adalah keputusan yang sudah ia ambil dengan bener bener banyak sekali dari kerabat team yang harus terima kehilangan seorang teman, patner, dan senior pada saat itu, 1 pelajaran yang bisa di ambil dari Greysia polii dan Apriyani adalah tetap tersenyum mau menang atau pun kalah.